Berita

Tolak Berdialog, Massa GBB Beraksi Kembali Tanggal 2 Desember Di Depan Gedung Bank Banten

46
×

Tolak Berdialog, Massa GBB Beraksi Kembali Tanggal 2 Desember Di Depan Gedung Bank Banten

Sebarkan artikel ini

SWARA45.COM-Massa Gerakan Baten Berseru (GBB) akan kembali mengelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bank Banten pada tanggal 02 Desember 2022. Aksi unjuk rasa ini merupakan  reaksi serius GBB dari berbagai problematik yang terjadi di tubuh Bank Banten.

“Tanggal 2 bulan desember nanti kita ada aksi kembali dengan masa yang lebih banyak”ungkap Ketua GBB Arwan,Senin (21/11/2022).

Di katakan Arwan, Adapun isu yang diangkat dalam demonstrasi nanti dalam rangka Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Banten.

“Problematik Bank Banten Mulai dari merugi pasca disuntik 1.85 T oleh Dana APBD, Manajemen Bank Banten yang lebih mementingkan Dana Operasional dan fasilitas kredit yang tidak mengedepan SOP sehingga mengakibatkan kerugian Kredit Macet di bank Banten 450 Miliar dan harus ditindak lanjuti oleh kejaksaan Agung “ujar Arwan.

Terparahnya lagi kata Arwan, ialah Kasus Kredit piktif 50 miliyar yang terjadi kedua kalinya pasca ditetapkan Satyavadin Djojosubroto sebagai Terpidana Kasus Kredit Macet Bank Banten.

“Ini bagian dari upaya pemberian Informasi kepada publik, saya meyakini betul sebagian masyarakat Banten tak mengetahui soal Bank Banten karena tidak langsung bersentuhan dengan ‘Perut’ rakyat, namun ada Dana hasil Iuran dalam bentuk Pajak yang disepakati Legislatif untuk disuntik kepada Bank Banten dengan tujuan agar Bank Banten bisa Sehat dan Normal serta mampu memberikan Kontribusi bagi Masyarakat Banten. Namun faktanya uang tersebut tidak membuat Bank Banten Normal dan Tangguh namun Semakin Merugi dan perlu diketahui Bank Banten saat ini sedang tidak baik-baik” papar mantan pentolan ISP3B itu.

Baca Juga..!!  Lepas Sambut Kepala Sekolah UPT SMPN 1 Jayanti

Sebelumna diketahui aksi GBB jilid dua telah melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 16 Nopember 2022,saat berjalannya aksi berlangsung beberapa pihak mengajak GBB untuk melakukan upaya Negosiasi dan bertemu dengan pihak Bank Banten untuk berdiskusi .akan tetapi berbagai hal GBB menolak karena tidak miliki Visi untuk berdialog murni untuk mendapatkan dukungan publik dan mendukung KEJATI dalam pernyataan di media soal Minta dukungan dari Masyarakat.

“Saya menolak untuk berdiskusi karena pada prinsipnya diskusi sudah sering dilakukan namun tidak pernah menghasilkan berbagai Solusi untuk menyehatkan Bank Banten.” pungkas Arwan.

Baca Juga..!!  Pengurus Bank Banten Kembali Dibidik Bareskrim Polri, Diduga Terkait Kasus Pemberian Kredit

Sementara itu, Ketua Forum Pemerhati Peduli Banten (FP2B)
Imdad memandang bahwa Gerakkan Banten Berseru wajib turun dan siap Adi data soal kerugian negara dan Neraca Laba Rugi sehingga mengakibatkan Bank Banten terpuruk.

“Kita bisa melihat Harga Saham Bank Banten Per Lembar per hari ini, 16 November 2022, merosot secara terus menerus, hanya dihargai Rp.50 per lembarnya, yang berarti harga 1 lot (500 lembar Saham) berdasarkan ketentuan BEI hanya Rp. 5000 (Lima Ribu Rupiah), dari sebelumnya sejak Bank Banten berdiri, Emiten dengan kode “BEKS” di Bursa Efek Indonesia, seharga Rp.185. Oleh karena itu, Bank Banten harus bisa mengeluarkan jurus baru untuk keluar dari betahnya kerugian-kerugian yang ada, secara Bruto sudah oke untuk tahun 2022 Aksi Korporasi yang dilakukan oleh Bank Banten, namun tidak sebanding dengan BPOP Biaya Operasionslnya, sehingga pada akhirnya tetap mengalami kerugian di tahun yang sama 2022 ini ”tutur Imdad. (1KHEURIT)

 

 

Berikan Komentar