sWara45 | Tangerang – Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) Serentak 2021 di Desa Bakung Kecamatan Kronjo terancam batal. Penyebabnya, 6 dari 7 anggota Panitia Pilkades ramai-ramai mogok kerja dari kepanitiaan.
Alasannya terkait soal anggaran alokasi biaya pemilihan kepala desa yang dianggap tidak bisa di cairkan dengan alasan yang tidak masuk akal, yaitu “takut digunakan oleh orang lain”, bantuan keuangan dari APBD Kabupaten Tangerang yang sudah di alokasikan 60% dari total Anggaran tidak kunjung Cair. Ungkap kuseri Sekertaris panitia.
“Alasan utamanya itu. Kita lebih baik mogok kerja daripada memaksakan penyelenggaraan Pilkades berjalan sukses dengan anggaran yang tidak kunjung cair sedangkan tahapan sudah berjalan selama dua bulan,”.
kita ini sepertinya lagi bakti sosial ungkap Abdul Majid,selaku anggota kepada awak media.karena ini mau hari Raya IdulFitri 1442H imbuhnya.
Sementara ketika melihat edaran di Grup WA kepanitiaan Anggaran sudah bisa di cairkan tanggal 5/6 Mei 2021, kemarin. Sekitar 60% dari total Anggaran yg di alokasikan untuk Pilkades di 77 Kecamatan.
Karena itu dengan berbagai pertimbangan akhirnya, kami maupun rekan-rekannya memilih mogok kerja.
“Kami tidak ada niat untuk membuat suasana menjadi tidak baik, apalagi nyari untung. Saat dipercaya menjadi anggota Panitia Pilkades, niatnya agar berjalan sukses. Jadi kalau kami tidak sanggup, lebih baik memberikan kesempatan bagi yang lain, yang lebih mampu,” tandas Majid.
Dikonfirmasi di tempat lain Ketua BPD Desa Bakung, Suhendri membenarkan mogok kerja sebagian besar anggota Panitia. Imbas 6 anggota, rencana tahapan Pantarlih yang seyogyanya dijadwalkan pada 14 Mei 2021, terancam diundur
Pihaknya tidak menyalahkan anggota Panitia yang mogok kerja. Karena keputusan itu menjadi hak mereka. Terkuaknya anggaran Piilkades yang tidak tau kemana Larinya, tutup Suhendri. (Red)