Suara45 – Lebak Selatan, Sejumlah siswa dan guru di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Cibeber,Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, mengeluh soal adanya polusi yang masuk ke sekolah akibat dampak yang diduga dari PT. IMM perusahaan bidang pengelolaan tambang.
Polusi tersebut di rasakan oleh sekolah terutama siswa yang sedang belajar, lantaran posisi perusahaan berdekatan tepatnya di sebelah selatan sekolah.
“jika angin mengarah ke sekolah, polusi bisa mssuk keruangan dan dapat mengganggu siswa yang sedang belajar, dan kesehatan lingkungan sekolah”kata Kepala Sekolah SMAN 3 Cibeber Hendi kemarin.
Hendi berharap dengan kejadian ini kepada pohak pengusaha agar dapat mengatasi dan mencari solisi.
“agar perusahaan bisa berjalan, dan kami pun tidak terganggu oleh polusi”ujarnya
Di tempaat terpisah Ketua Komite Sekolah Uwa Ale mengaku bahwa persoalan polusi sudah di musyawarahkan dengan pihak Pt IMM, yang di saksikan langsung oleh jajaran muspika kecamatan Cibeber.
“Dari hasil musyawarah bahwa pihak perusahaan,siap untuk meminimalisir dampak polusi tersebut sampai tidak ada.ujar Uwa Ale
Sementara itu pihak humas PT IMM, ketika akan di konfirmasi media ini pihaknya tidak ada di tempat,dan di, konfirmasi melalui pesan WhatsApp nya tidak ada jawaban.
Diketahui di Lebak Selatan SMAN 3 Cibeber adalah satu-satunya sekolah yang berada di perbatasan dengan kabupaten Sukabumi Jabar,tepatnya di Kampung Apicita,Desas Wanasari,Keamatan Cibeber, Kabupaten Lebak,Banten.
Sekolah tersebut berdiri di tanah milik Desa Wanasari,dengan jumlah murid sebanyak 251 orang, saat ini sekolah yang baru berjalan sangat mengharapkan dukungan dari berbagai elemen, terutama masyarakat yang menjadi pendukung sekolah ini, agar sekolah SMAN 3 Cibeber ini bisa sejajar dengan sekolah-sekolah yang sudah ada lebih dulu.
Bagi warga masyarakat yang mempunyai anak lulusan sekolah tingkat pertama,untuk di lanjutkan jenjang pendidikan ke SMAN 3 ini, perlu di ketahui juga SMAN 3 Cibeber memiliki bangunan baru, dan sapras pendukung lainnya.
Ditahun 2018 sekoah mendapat bantuan sarana dan prasarana yang meliputi masjid, pembangunan pengendali becana longsor, dan asrama sekolah,bantuan dari pemerintah pusat (Reckenville).
Sebelumnya untuk penanganan bencana longsor sekolah tersebut telah di bantu dari Pt IMM.(Didin)