TANGERANG – Jalan raya di wilayah kecamatan Cisoka yang rusak berlubang dan bergelombang menimbulkan kekhawatiran serius, Penambalan jalan yang dilakukan pemerintah tampaknya tidak memberikan solusi yang tahan lama, melainkan membuat kondisi jalan semakin tidak rata.
Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengendara yang harus melintasi. Selain itu, ketiadaan saluran air juga harus dijadikan perhatian serius.
Anthoni, Ketua DPC Barisan Aktivis dan Advokasi Keluarga Banten, menegaskan bahwa masalah jalan berlubang dan bergelombang di Cisoka seolah diabaikan oleh pemerintah setempat.
Upaya perbaikan yang dilakukan hanya sebatas penambalan menjadi solusi sementara. Anthoni mempertanyakan kenapa pemerintah daerah terkesan lamban dalam menanggapi keluhan masyarakat mengenai kondisi jalan yang memprihatinkan ini.
Anthoni mengecam kebijakan penambalan jalan yang dianggap hanya membuang-buang anggaran tanpa memberikan solusi yang tahan lama, malah semakin memperburuk jalan. selain itu buruknya saluran air di sekitar jalan yang tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan genangan air melimpah ke jalan raya.
Dalam situasi di mana pembangunan terus meningkat namun jalan utama tetap dibiarkan rusak, masyarakat merasa dilema dengan sikap pemerintah yang seakan mengesampingkan kepentingan publik, mengingat jalan tersebut adalah lintasan penting bagi masyarakat sehari-hari.
Apakah pejabat setempat tidak pernah melintasi jalan tersebut sehingga tidak merasakan urgensi perbaikan yang seharusnya dilakukan?.
Anthoni juga berharap, untuk tidak saling melempar tanggung jawab dan kewenangan dalam melakukan perbaikan dijalan raya cisoka. kami sebagai masyarakat membutuhkan solusi bukan jawaban terkait kewenangan apalagi ini menyangkut kenyamanan dan keselamatan di wilayahnya, imbuh Anthoni.
Dalam situasi ini, dibutuhkan responsibilitas yang tanggap dari pihak pemerintah daerah termasuk kecamatan sebagai pimpinan wilayah untuk segera dijadikan prioritas utama dalam perbaikan jalan rusak di wilayah Cisoka.
Masyarakat berharap agar penyelesaian masalah ini tidak hanya sebatas retorika dan saling lempar tanggung jawab, namun harus didukung dengan perencanaan yang konkrit dan langkah tindakan yang jelas guna meningkatkan kualitas infrastruktur jalan serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna jalan.(RR)
