Internasional

Ditengah Serangan Rusia, Ribuan Anak Sekolah di Ibu Kota Ukraina Masih Hadiri Kelas

69
Poto : Siswa menghadiri pelajaran bahasa Inggris di ruang kelas di sebuah sekolah, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 2 Desember 2022. Dok : REUTERS/Valentyn Ogirenko]
Poto : Siswa menghadiri pelajaran bahasa Inggris di ruang kelas di sebuah sekolah, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv, Ukraina, 2 Desember 2022. Dok : REUTERS/Valentyn Ogirenko]

SWARA45.COM, UKRAINA – 190.000 anak sekolah yang tersisa di kota Kyiv masih menghadiri kelas baik belajar secara online maupun secara langsung.

Meskipun serangan rudal dan pemadaman listrik telah menjadi hal biasa di ibu kota Ukraina.

“Jika tidak ada cahaya, terkadang sulit untuk melihat saat menulis,” kata Yulia, 13 tahun, yang duduk di barisan depan pelajaran bahasa Inggris dengan belasan teman sekelasnya di pinggiran barat kota. Mengutip Reuters, Sabtu (3/12/2022).

Pejabat kota bersikeras bahwa siswa setidaknya dapat menyelesaikan semester saat ini, yang berakhir pada 23 Desember.

Walaupun ibu kota Ukraina dalam situasi perang dan mengalami pemadaman listrik reguler yang disebabkan oleh rentetan rudal Rusia di jaringan listrik sejak Oktober.

“Kami benar-benar harus bertahan selama tiga minggu ini,” kata Oleksiy Kurpas, penasihat wakil kepala administrasi kota Kyiv, kepada Reuters di salah satu koridor sekolah era Soviet yang sejuk namun hangat. Mengutip Reuters.

Kurpas juga harapan ajaran tahun ini muda-mudahan akan berjalan sampai di musim panas.

Pejabat itu mengungkapkan sekitar 85% staf sekolah Kyiv sebelum perang tetap tinggal di kota, dibandingkan dengan 60% murid.

“Sebagian Siswa yang lain telah pindah ke daerah yang lebih aman atau di luar negeri,”dia mengatakan.

Kelas online dihadiri oleh banyak siswa yang masih berada di Kyiv, karena masih ada kekurangan 35.000 tempat.

Soalnya para siswa dan staf belindung dari Bom serangan udara di tempat-tempat bangunan sekolah yang masih aktif.

Dia juga menyebut ketika listrik padam di seluruh kota, hidup menjadi sulit bagi guru dan murid.

Masha (16) dengan rajin mencatat selama pelajaran geometri dan menggambarkan jenis gangguan yang dia hadapi.

“Jika internet tidak berfungsi, ketika mereka memberi kami tes terkadang mereka tidak memuat,”katanya.

Kepala sekolah, Olena Roman, mengatakan staf kadang-kadang tidak dapat mengatur pekerjaan rumah jika listrik tiba-tiba padam, dan siswa yang belajar dari jarak jauh sering kesulitan selama pemadaman listrik di rumah mereka.

Cakupan seluler di kota Kyiv turun secara signifikan selama pemadaman listrik terjadi.

Karena stasiun pangkalan terpaksa menggunakan baterai cadangan dengan cadangan daya terbatas.

Terlepas dari situasi kota yang genting, Roman tetap yakin sekolah akan tetap mengajar.

“Kami akan terus bekerja, tanpa pertanyaan … kami memiliki generator, yang memungkinkan kami bekerja dalam situasi apa pun,”sebutnya.

“Dan itulah yang akan kami lakukan,”imbuhnya.

Penerjemah : Afrizal
Sumber : Reuters

Exit mobile version